Anak wedhok ulangan bahasa Inggris untuk pertama kalinya. Lumayanlah dapat skor 95 dr 100.. Nilai bukan tujuan, yang penting gimana pemahaman dia dan ngerjain sendiri π. Seneng liat perjuangannya belajar bahasa Inggris, berusaha memahami, fokus mendengar bahasa yang asing buatnya dan belajar ngucapin yang tak mudah buat lidahnya. β€οΈ
Kalau hidupmu berat, jangan ngrasa jadi orang yang termalang sedunia. Semua orang punya masalah yang dihadapi. Beratnya bisa brasa sama berat banget meski bentuknya beda. Kayak org putus pacaran, bagi satu orang ringan, buat yang lain bisa berat banget bahkan bisa gila atau bahkan bundir. Hiks. Buka mata, buka hati. Orang itu wang sinawang. Yang terlihat hidup wow, kadang tiba tiba jebret kena narkoba karena gak bahagia hidupnya atau wow gonjreng tapi terlilit utang di mana-mana. Di sisi lain, ada yang hidup dilihat susah oleh orang lain, misal buruh biasa ternyata rumahnya hangat, keluarganya adem ayem dan tenang. Terus bersyukur itu yang bisa menjaga hati. π
Kalau kepalamu tak perlu dibor, telingamu tak perlu pakai batre untuk mendengar, bersyukurlah. Dikasih sehat, mendengar gratis itu berkah luar biasa. Gak kebayang tho, klean lagi denger musik atau lagi ngobrol seru tiba-tiba makpet hening total semua karena batre habis hehe. ππββοΈ
Kalau memang terlahir tuna rungu dan memilih jalan mendengar, trus harus pakai alat ratusan juta, harus beli batre, kabel ya bersyukurlah kalau masih kebeli. πIntinya tetep bersyukur. Alhamdulillah masih ada rejeki. Alhamdulillah dapat diskon tipis-tipis. Ehem..
Ini Edisi menghibur diri jajan batre 10 juta buat Aziza (diskonnya gak kusebut ya hihi). Jajan yang harus siap seumur hidup. Ini baru jajanan printilan. Belum jajan utama, beli alat reguler upgrade 200-300 juta per 6-8 tahun πββοΈπͺ. Sehat kuat, sehat kuat, sehat kuaaat..

Kemarin kondisi ‘telinga’ Aziza bikin trenyuh. Batre bawaan beli alat yang rechargable ada 4. Yang 1 sudah mati total sudah sejak setahun lalu. Jadi sejak itu cuma pakai 3 gantian. Baru pakai alat dua jam, baterai di telinga kanan habis. “Mami batre alat Aziza habis. Aku gak bisa dengar”. Jreeeng. Ganti pakai cadangan. Yang mati dicas. Eh gak lama ganti yang kiri. “Papi alat yang kiri mati juga.” π€£. Trus ganti yang dicas tadi π€£ . Dah kepake semuanya dong 3.
Lanjutkan membaca “Jajan 10 Juta dan Bersyukur”
Bagi sebagian orang hidupku serba enak, ketawa-tawa mulu dan pengen kayak aku. (Beberapa menyatakan langsung gitu ke aku) ππ¬. Bagi sebagian orang lainnya, hidupku beraaaaat banget punya anak spesial dan gak kebayang njalaninya. ππ¬. Dua hal yang bertolak belakang.
So.. kesimpulannya semua itu relatif hehe.. Buatku, hidupku berubah banget karena Aziza. Jadi lebih sabar, lebih bisa menghargai hidup dan bisa ngrasa seneng banget atas hal-hal kecil dalam hidup. π¬Brasa berlimpah-limpah berkah dan cinta kasih dari begitu banyak orang, datang bergelombang seperti ombak ra uwis-uwis.β€οΈ So, apakah Aziza cobaan? Mmm.. Saat awal, memang brasa berat banget nget nget kayak cobaan hidup yang gelap gulita. Dulu sedihnya terasa sampai ke darah, berdesir-desir. Literally ya. Brasa berat. Makin kesini, semua pandanganku berubah. Aziza dengan keistimewannya adalah berkah, bukan cobaan apalagi hukuman. π.

Semua orang punya ujian, cobaan dan tantangannya sendiri dalam hidup. Ada yang punya masalah ekonomi yang mencekik, ada yang ditinggal pergi atau ditinggal meninggal pasangan, ada yang rumahnya kayak neraka karena pasangan tak harmonis, ada yang tersiksa menahun karena mertua dan ipar, ada yang diberi ujian anaknya kena masalah hukum/ narkoba atau malah nggak percaya agama dan membuat stress ortu, ada yang putus-putuuuus terus gak nemu jodoh, ada yang tak dikasih anak sementara banyak yang tak menginginkan anak malah justru dikasih mudah dan anaknya ditelantarkan, dan ada juga yang dikasih cobaan sakit tak kunjung sembuh. Hiks π. Semua berat loh, apalagi kalau ditambah terus ngeluh dan terus menyalahkan Tuhan “kenapa aku harus mengalaminya? Kenapa? ” π’. Hal yang berat yang sebenarnya ada jalan keluar akan terasa lebih berat.
Ada yang mau dengar Aziza mendongeng? Ini Aziza baca kisah Nabi Yunus full 1 buku, 10 menit. Sabar ya, anggap aja dengerin dongeng menjelang tidur hehe.. Untuk ngajarin Aziza bersuara dari 0, sampai tahap bisa baca dan paham kalimat itu rasanya berdarah-darah, berderai air mata hehe.. Ah nyes liat perkembangannya.π #Tuli #TunaRungu #Implankoklea (Sekarang umur 6,5 Tahun). Btw, kaos dari tante Meidy β€οΈ.
Ini videonya ya:
https://www.facebook.com/713333048/posts/10157865352143049/?extid=0&d=n

Kemampuan bicara Aziza makin hari makin jelas. Kini Aziza sudah bisa mengucapkan semua huruf kecuali βRβ yang belum begitu jelas 100%, atau masih agak samar seperti bule hehe. Proses Aziza tak mudah, dulu dia sempat mengalami hambatan bicara karena ada gangguan oral motor sehingga susah memproduksi beberapa bunyi khususnya konsonan.
Lanjutkan membaca “Terapi Oral Motor”“Sudah jangan cerewet.. Mama lagi sibuk,” bentak seorang perempuan kesal sambil pegang gadget. “Anak kecil cerewet amat sih. Nurut aja sama orang tua,” kata yang lain. “Kamu budeg ya? Dipanggil nggak nyahut. Diajak omong diam saja!” Kira-kira gitu diucapkan orang pada anaknya sambil kesal. Matanya melotot. (Ehem.. semoga teman fbku tak ada yang pernah keceplosan marah gini).
Hiks.. Mereka tak tahu perjuangan orang tua anak-anak tuli sepertiku agar anaknya bisa mendengar, berbicara dan cerewet. Sungguh mendengar dan kecerewetan itu berbiaya mahal.. Andai mereka tahu.. π
Hari kedua sekolah, kami berangkat naik bajaj. Pas sampai, bune bayar bajaj. Eh ya ampuuun, Aziza lari kuenceng masuk sekolah saking semangatnya. Dia ninggalin ibunya trus dadah-dadah cium jauh di pintu hehe..
“Bye bye mamiiiiiii. Aziza sayang mamiiiiii.” π
Perkenalkan ini Nathania Tifara Sjarief, orang Indonesia PERTAMA yang menjalani implan koklea. Dia operasi tahun 1992 di Amerika. Saat itu masih awal-awal implan dipasarkan, pemakainya sangat minim dan belum ada internet untuk cari info. Sebuah keputusan besar dari orang tuanya. Kini, sudah 26 tahun Nathania pakai implan yang telah banyak membantu hidupnya.
Dengan implan, orang tuli/ tuna rungu dengan gangguan pendengaran berat hingga sangat berat bisa mendengar dan berbicara lancar. Contohnya Nathania, bahkan dia lulus S1 dan S2 cumlaude. Kini dia membuka usaha sendiri di bidang pendidikan. Ini cuma info saja tentang implan bahwa semua kabar buruk tentang implan misal membuat bodoh itu tak semuanya benar π.
“Pa.. Ini mimpi apa bukan ya pa? Ini beneran? Bukan mimpi?” tanya Wulan Anggraeni berulangkali pada Lucky, suaminya saat boncengan di atas motor dari Jakarta ke Cibinong. Dia kaget campur senang saat dikabari mendapat donasi implan koklea senilai Rp 340 juta buat anaknya Aufa Saladin Endey yang tuna rungu/ tuli.
Wulan masih tak percaya tiba-tiba mendapat kabar baik yang memang berbulan-bulan diimpikannya. Sebelumnya dia dan suami berharap membelikan alat pendengaran itu buat anaknya. Di atas motor, dia mencubit diri sendiri, memastikan tak sedang bermimpi.
Rupanya hal itu memang kenyataan. Anaknya yang lahir 12 November 2013 dipilih untuk mendapat implan koklea oleh pihak Kasoem Hearing Center, Cochlear dan pemberi donasi. Ada beberapa alasan mereka memilih Aufa, diantaranya semangat dan dedikasi orang tuanya.
Lanjutkan membaca “Perjalanan Wulan Mendampingi Anaknya yang Tuna Rungu dan Kini Menghadapi Kanker”
Aziza akhirnya ketemu teman lama emaknya yaitu Cheta Nilawaty, seorang wartawan Tempo penyandang tuna netra. Cheta ikut sesi Auditory Verbal Therapy Aziza dan juga tes berkala Aided Free Field Test untuk mengetahui kemampuan dengar Aziza. Dia pengen tau gimana sih anak tuna rungu belajar mendengar dan bicara. π
Ada info yang sesat bahwa implan koklea bisa membuat gila, bodoh atau membatasi aktifitas. Ketiga anak ini membuktikan, Implan koklea tak menghalangi pemakainya untuk tetap berprestasi. Baru-baru ini, Azelia Salsabila (13 tahun), Daneshvara Raja Woga (12 tahun) dan Nadia Safira Zafira (10 tahun 10 bulan) mendapatkan medali emas di bidang olahraga. Ketiganya tuna rungu yang lancar bicara.