
Ada info yang sesat bahwa implan koklea bisa membuat gila, bodoh atau membatasi aktifitas. Ketiga anak ini membuktikan, Implan koklea tak menghalangi pemakainya untuk tetap berprestasi. Baru-baru ini, Azelia Salsabila (13 tahun), Daneshvara Raja Woga (12 tahun) dan Nadia Safira Zafira (10 tahun 10 bulan) mendapatkan medali emas di bidang olahraga. Ketiganya tuna rungu yang lancar bicara.
1. Azelia Salsabila (13 tahun) – Karate
Azelia memakai bimodal hearing yaitu implan koklea dan ABD. Telinga kirinya tak agi teebantu oleh ABD karena progressive hearing loss atau penurunan daya dengar secara bertahap. Akhirnya Januari 2017 dia mendapatkan implan koklea satu.
Putri pasangan Anita Fatmawati dan Very Iskandar ini memenangkan 2 medali emas sekaligus di kejuaraan internal perguruan tingkat Jawa Barat.
Menurut ibunya yaitu Anita Fatmawati, Azelia begitu mencintai olahraga karate. “Karate baginya bukan sekedar olahraga, tapi juga mampu membooster semangatnya untuk juga meningkatkan prestasi akademik,” katanya.
Untuk mempersiapkan kejuaraan ini, Azel latihan Karate 5 hari dalam seminggu berlatih selama 4 bulan terakhir. Aktifitasnya tak menghalanginya untuk juga meraih peringkat 1 di kelas saat UTS beberapa waktu lalu. Sejak kecil Azelia selau menempati peringat 3 besar di kelasnya. Azel juga suka mendalami bahasa asing.
“Dulu Azelia pulang sekolah menangis karena ada penurunan daya dengar sehingga tak bisa mengikuti pelajaran. Prestasinya sempat menurun. Tapi setelah implan dia semangat lagi. Implan sangat membantunya di sekolah,” kata Anita.
Keputusan implan juga diambil sendiri oleh Azelia setelah dia mempelajarinya, bahkan menonton video di youtube tentang operasi pemasangan alat yang ditanam di kepala. “Azel yang meminta untuk operasi implan dan memilih sendiri pakai alat type apa,” kata Anita. “Karena Azel sudah SD dan ada kebutuhan implan, kami bisa berdiskusi. Tapi kalau anak masih di bawah umur tentu keputusan ada pada orang tuanya untuk anak,” pungkasnya.
2. Nadia Safira Zafira (10 tahun 10 bulan) – Taekwondo
Nadia Samira Zafira saat ini kelas 3 SD. Nadia meraih medali emas di kategori Poomsae/ jurus di Rock Olympic- Lippo mall Puri. Ini adalah emas ke-2 buat Nadia, setelah sebulumnya mendapat emas di Ambasador Cup 2017 dan sebelumnya beberapa kali mendapat perak. Putri Widiadi Ibrahim dan Hani Dian ini sudah ikut Taekwondo selama 3 tahun.
Nadia menjalani operasi Implan koklea yg pertama 7 tahun lalu yaitu tahun 2011. Implan koklea keduanya menyusul tiga tahun berikutnya.
“Nadia sangat semangat berlatih,” kata mamanya yaitu Hani Dian. Dia juga cerita Nadia anak yang aktif dan supel. Nadia juga senang masak dan jualan yang dia buat
seperti siomay Bandung, burger, roti bakar, thai thea dll. “Sudah beberapa kali Nadia jualan di bazaar lomba taekwondo dan dia yang melayani pembeli langsung,” cerita Hani.
3. Daneshvara Raja Wyoga (12 tahun) – Renang
Perolehan dua medali emas ini adalah yang ke empat kalinya buat remaja yang biasa dipanggil Didan. Saat ini dia suduk di kelas VI SD Berkemas-Jakarta Selatan. Medali terakhir yang diperoleh adalah medali Emas kategori 50 M Gaya Dada Putra dan
50M Gaya Bebas Putra kelompok umur 11-12 tahun antar pelajar se DKI Jakarta. Dia sudah menggeluti olah raga renang selama 2,5 tahun.
Putra pertama Dwi Yanti dan Novel Ruchendy ini juga aktif di olahraga lari. Dia mendapatkan Best performance Lomba Lari 2K Jakarta Kids Dash.
Tak hanya olahraga, Didan juga suka nge-dance. Didan mendapatkan Best performance Dancer, Jakarta Kids Festival tahun 2013 dan Best performance Dancer 2016 di acara International Dance Festival Day se-Indonesia.
“Didan implan koklea satu pada April 2012. Kami memutuskan implan setelah ABD kami rasa tak mampu membantunya mendengar jelas sehingga dulu tak bisa bicara,” kata Dwi Yanti yang juga pendiri Rumah kepompong.
Azelia, Nadia dan Didan membuktikan mereka mampu menembus keterbatasannya. Semoga anak-anak tuna rungu lain bisa berprestasi juga sesuai minat dan bakatnya. Amiiin
Jakarta, 21 April 2018
Illian Deta Arta Sari
Tinggalkan Balasan